Kacang Tanah di Subak Amerta Sari Manik

  • 2018-08-01 09:10:00
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 2879 Pengunjung
Kacang Tanah di Subak Amerta Sari Manik

Mangupura - Lahan pertanian merupakan faktor utama dalam peningkatan produksi padi. Optimasi lahan diarahkan untuk perluasan areal tanam dan peningkatan produksi melalui pemaksimalan pemanfaatan lahan dan peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pada lahan kawasan pertanian tanaman pangan meliputi tanaman kacang tanah.

Kacang tanah merupakan tanaman yang banyak ditanam di Indonesia karena kondisi tanah dan suhunya yang cocok, selain itu kacang tanah juga memiliki harga jual yang lumayan tinggi sehingga dapat dijadikan usaha yang mendatangkan pundi-pundi rupiah, komoditas ini juga dapat ditanam di sela-sela tanaman lain sehingga dapat menghemat biaya dan memaksimalkan kondisi lahan.

Kacang tanah dapat tumbuh baik di ketinggian 50-500 mdpl, namun tanaman ini bisa beradaptasi hingga ketinggian 1500 mdpl. Jenis tanah lempung berpasir, liat berpasir atau lempung liat berpasir sangat cocok untuk tanaman kacang tanah. Selain itu lahan harus memiliki kelembaban udara berkisar antara 65-75% dan pH tanah 6,5-7,0.

Dalam rangka kegiatan aktualisasi pelaksanaan optimasi lahan pada Subak Amerta Sari Manik, Desa Pelaga, Kecamatan Petang telah melakukan penanaman berupa kacang tanah dengan lahan yang cukup luas.

Berikut ini tahap-tahap yang perlu dikerjakan untuk menanam kacang tanah dengan baik  :

Persiapan Lahan

Lahan perlu dibajak terlebih dahulu. Pembajakan dan pencangkulan lahan bertujuan untuk menggemburkan tanah dan menghilangkan gulma dan sisa-sisa akar pertanaman sebelumnya, selanjutnya bedengan dibuat debgan lebar 80 cm dan tinggi 20-30 cm. Di antara bedengan kemudian dibuat parit.

Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis 1-2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.

Persiapan Benih

Benih kacang tanah didapatkan dari kacang yang dibiarkan sampai tua, kira-kira 100 hari. Buah yang siap dijadikan benih warnanya kehitaman dan apabila dibuka tidak memiliki selaput pada bagian dalam cangkang.

Benih kacang tanah sebaiknya disimpan selama 3-6 bulan saja. Cangkang kacang sebaiknya tidak dikupas selama masa penyimpanan. Buka cangkang hanya apabila benih akan digunakan.

Penanaman

Penanaman dilakukan dengan menggunakan tugal sedalam 3 cm dengan 2 butir benih per lubang, kemudian lubang tanam ditutup tanah, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm atau 30 x 20 cm pada tanah subur. Pada tanah yang kurang subur dapat ditanam lebih rapat yaitu 40 x 10 cm atau 20 x 20 cm.

Pemupukan

Pupuk yang umum digunakan bagi kacang tanah adalah pupuk nitroge (N), fosfat (P), dan kalium (K). Pupuk nitrogen dapat diberikan dalam dosis 20 kg-25 kg N/ha. Pemberiannya dilakukan 1 hari sebelum tanam atau bersamaan pada saat tanam.

Pupuk dipendam kira-kira 5 cm dari tanaman. Pupuk fosfat diberikan dalam dosis 45 kg-60 kg/ha. Diberikan sebagian sebelum tanam dan sebagian lagi pada saat tanam, pupuk kalium diberikan sebanyak 50 kg-60 kg/ha, pupuk ini diberikan pada saat tanam, yang berfungsi sebagai pupuk dasar.

Pengairan

Tanaman kacang tanah tidak menghendaki air yang menggenang. Pada fase perkecambahan, fase pertumbuhan dan fase pengisian polong tanaman ini sangat memerlukan air, waktu pengairan yang baik adalah pagi atau sore hari hingga tanah cukup basah. Saat berbunga disarankan untuk tidak dilakukan penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan.

Penyulaman dan Penyiangan

Penyulaman dilakukan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penyulaman dilakukan dengan membuat lubang tanam baru pada bekas lubang tanam terdahulu, penyiangan dilakukan dua kali. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur 21 hari setelah tanam dan penyiangan kedua dilakukan pada umur 40 hari setelah tanam.

Penyiangan kedua ini juga dilakukan pembumbunan yaitu tanah digemburkan kemudian ditimbun didekat pangkal batang tanaman. Pada saat berbunga sebaiknya tanaman tidak dilakukan penyiangan karena dapat merusak bunga.

Pengendalian Hama Penyakit

Hama tanaman yang menyerang kacang tanah biasanya berupa uret (pemakan akar), ulat penggulung daun, ulat grayak, dan ulat jengkal. Selain itu juga ada penyakit yang banyak dijumpai yakni penyakit layu, sapu setan, bercak daun, gapong, sklerotium, dan penyakit karat.

Untuk mengendalikan hama dan penyakit tersebut bisa dilakukan tindakan pencegahan diantaranya olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang.

Selain itu juga dilakukan penyiangan intensif, bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman. Cabut tanaman yang terkena penyakit dan musnahkan. Selain hal di atas jangan lupa untuk menjaga sanitasi agar tanaman tahan terhadap penyakit.

Panen

Kacang tanah yang sudah siap panen, daunnya mulai menguning dan rontok. Penentuan waktu panen disesuaikan dengan jenis atau varietas yang ditanam biasanya 85 -110 hari. Polong yang sudah tua memiliki kulit yang keras dengan biji yang bernas dan kulit biji yang tipis.

Pasca Panen

Kegiatan pokok pasca panen kacang tanah adalah sebagai berikut:

  • Setelah dipanen brangkasan kacang tanah dipotong lebih kurang 10 cm kemudian dibersihkan.
  • Pemipilan pipil polong kacang tanah dari batangnya dengan tangan.
  • Pengeringan dilakukan di atas anyaman bambu atau tabir sambil dijemur dibawah terik matahari sampai kering (kadar air 9% - 12%).
  • Penyimpanan dalam bentuk polong kering dengan dimasukkan kedalam karung goni. Penyimpanan dalam bentuk biji kering dengan dikupas kulit polong terlebih dahulu dengan kadar air biji 9 % lalu dimasukkan ke dalam wadah tertutup untuk disimpan atau dijual.

 

refrensi  : ilmunudidaya.com


Media


Kacang Tanah di Subak Amerta Sari Manik 

  • 2018-08-01 09:10:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 2879 Pengunjung