Kopi Robusta - Tanaman kopi sudah banyak ditanam dari zaman dulu, namun belum dibudidayakan secara intensif. Beberapa tahun terakhir seiring maraknya usaha kedai kedai kopi dan budaya minum kopi masyarakat di kedai kopi tersebut membuat usaha tani tanaman kopi mulai di lirik dan di budidayakan secara optimal. Kopi Robusta merupakan jenis kopi yang banyak di tanam karena jenis kopi ini memang dapat tumbuh dan berproduksi baik di daerah dataran tinggi.
Kopi Robusta dapat tumbuh optimal pada ketinggian 100 - 2.000 m dpl, suhu 21-24?C, curah hujan yang dibutuhkan berkisar 1.250 ? 2.500 mm/tahun, dengan bulan kering (curah hujan kurang dari 60 mm/bulan). Tanaman kopi dapat berproduksi dengan optimal apabila ditanam pada tanah yang sesuai, yaitu tanah dengan kedalaman efektif yang cukup dalam (> 100 cm), gembur, berdrainase baik, serta cukup tersedia air, unsur hara terutama kalium (K), dan harus cukup tersedia bahan organik.
Tanaman kopi selain di budidayakan secara monokultur, juga bisa di tumpangsarikan. Jika ditanam secara monokultur maka dari awal pengolahannya sampai tanaman panen pertama (umur 2-3 tahun setelah tanam) tidak akan memberikan pendapatan lebih bagi petani selama menunggu masa panen ini, padahal lahan ini masih memungkinkan untuk dimanfaatkan secara efisien sehingga bisa memberikan pendapatan lebih kepada petani itu sendiri.
Jika tanaman kopi ditumpangsarikan atau diintegrasikan dengan berbagai pola tanam sebelum masa panen ini tiba tentu akan dapat meningkatkan pendapatan petani secara berkelanjutan dan tentunya tataguna lahan dapat termanfaatkan secara efisien. Tanaman kopi dapat digunakan sebagai tanaman sela diantara tanaman tahunan lainnya yang dapat difungsikan juga sebagai tanaman pelindung seperti contohnya tanaman lada, namun sebagai tanaman sela harus ada pengaturan jarak dan sistem tanam yang akan digunakan untuk menanam tanaman kopi.
Tanaman pelindung kopi - Tanaman kopi tidak dapat tumbuh dengan sempurna pada areal yang terbuka. Tanaman kopi membutuhkan tanaman pelindung untuk memperoleh pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Pada dataran rendah sampai menengah tanaman kopi membutuhkan naungan/tanaman pelindung untuk mengurangi instensitas cahaya matahari yang sampai di kanopi daun.
Pertanaman kopi yang diusahakan tanpa menggunakan tanaman pelindung akan memberikan respon dimana pertumbuhannya akan sangat lambat, warna daunnya kekuningan, tanaman cenderung tumbuh kerdil yang ditandai dengan semakin pendeknya panjang antar cabang produktif, pembungaan lebih lambat, produksinya juga akan lebih rendah karena cabang produksinya lebih pendek jika dibanding dengan tanaman kopi yang budidayanya menggunakan tanaman pelindung. Sebaliknya, apabila tanaman pelindungnya terlalu rimbun tanaman kopi akan mengalami pertumbuhan yang kurang baik yang ditandai dengan daun berwarna hijau gelap, melebar dan lebih tipis dengan jumlah daunnya juga berkurang.
Beberapa jenis tanaman pelindung yang dapat digunakan pada perkebunan kopi diantaranya tanaman gamal, lamtoro, dadap dan tanaman lada, telah di manfaatkan tanaman lada dengan tajar hidup tanaman gamal ini sebagai pelindung bagi tanaman kopi.
Penanaman Tanaman Pelindung (lada) - Pada lahan yang datar di buat teras teras individu, sedangkan pada lahan miring di buat teras mengikuti kontur. Tanaman lada ditanam terlebih dahulu sebelum tanaman kopi, kurang lebih saat tanaman lada berumur satu tahun baru ditanam tanaman kopi. Arah penanaman utara-selatan dengan jarak tanam 4 x 4 m atau 4 x 5 m dengan kebutuhan berkisar antara 600-800 pohon lada/ha.
Keuntungan penggunaan tanaman lada sebagai tanaman pelidung antara lain melindungi tanaman kopi dari kondisi cahaya matahari berlebih dan tidak memerlukan perawatan khusus seperti pemangkasan. Tanaman lada yang dibudidayakan ini juga menggunakan tiang panjat hidup dari tanaman gamal.
Penanaman Tanaman Kopi - Setelah lada berumur enam bulan atau enam bulan sebelum penanaman kopi terlebih dahulu disiapkan lubang tanam diantara tanaman lada dengan ukuran lubang tanam panjang 60 cm lebar 60 cm dan kedalaman 60 cm. Penanaman dengan jarak tanam 2 x 2 m atau 2 x 2.5 m, pupuk organik dimasukan kedalam lubang tanam dan ditutup satu bulan sebelum penanaman bibit kopi dengan dosis 5-10 kg/lubang tanam.
Satu bulan selanjutnya bibit kopi dalam polybag bisa langsung ditanam. Pemupukan tanaman kopi dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Pupuk diberikan dengan jarak 30-50 cm dari batang dengan didosis seperti tabel dibawah ini.
Umur (th) Pupuk gr/phn
Urea SP 36 KCL Dolomit
1 20 25 15 15
2 50 40 40 25
3 75 50 50 40
4 100 50 70 55
5-10 150 - 200 75
> 10 200 - 250 100
Media
- 2019-02-14 10:05:00
- Oleh: badungkab
- Dibaca: 19109 Pengunjung