ANTISIPASI KENAIKAN HARGA CABAI, DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BADUNG KEMBALI LUNCURKAN MASYARAKAT TANAM CABAI (MATANABE)
2022-12-18 17:26:30
Oleh: diperpa
Dibaca: 674 Pengunjung
Antisipasi Kenaikan Harga Cabai
Badung Kembali Luncurkan Matanabe
Untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai dan memperkuat ketahanan pangan keluarga dengan memberdayakan lahan pekarangan rumah tangga Pemkab Badung kembali meluncurkan program Masyarakat Tanam Cabai (Matanabe).
Kadis Pertanian dan Pangan Kab. Badung I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si mengungkapkan hal itu saat menyerahkan bantuan bibit cabai kepada warga bertempat di Balai Banjar Kuwum, Kelurahan Kerobokan Klod, Kuta Utara (Rabu,14/12) yang dihadiri pula oleh Camat Kuta Utara I Putu Eka Permana, S.STP,MM, Lurah Kerobokan Klod I Made Wistawan,SE, Kepala BPP, Kaling dan Klian Banjar Adat Kuwum.
Menurut Wijana, curah hujan tinggi yang berpengaruh terhadap turunnya produksi, munculnya serangan hama dan meningkatnya kebutuhan menjadi pemicu naiknya harga cabai setiap awal tahun, untuk itu pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan berbagai kegiatan seperti pengembangan cabai seluas 5 hektar, kampung cabai 20 hektar, denplot cabai produksi lipat ganda (proliga), bantuan 30 ribu bibit cabai kepada subak, kegiatan Matanabe dan didukung program ketahanan pangan di masing-masing desa serta pengembangan cabai swadaya oleh petani.
Tema yang diangkat dalam kegiatan Matanabe kali ini adalah “Dari Pekarangan untuk Keluarga Sejahtera”. Adapun bibit cabai yang diserahkan kepada warga banjar Kuwum dan Muding Klod berjumlah 4000 pohon cabai dalam polybag dan pupuk organik yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman yang produktif dan mudah dirawat seperti cabai, tomat dan terong minimal untuk kebutuhan rumah tangga sehari-sehari.
Media
2022-12-18 17:26:30
Oleh: badungkab
Dibaca: 674 Pengunjung
<p align="center" style="text-align:center; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:">Antisipasi Kenaikan Harga Cabai</span></span></span></span></span></span></p>
<p align="center" style="text-align:center; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:">Badung Kembali Luncurkan <i>Matanabe </i></span></span></span></span></span></span></p>
<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:"> Untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai dan memperkuat ketahanan pangan keluarga dengan memberdayakan lahan pekarangan rumah tangga Pemkab Badung kembali meluncurkan program Masyarakat Tanam Cabai (<i>Matanabe</i>). </span></span></span></span></span></span></p>
<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:"> Kadis Pertanian dan Pangan Kab. Badung I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si mengungkapkan hal itu saat menyerahkan bantuan bibit cabai kepada warga bertempat di Balai Banjar Kuwum, Kelurahan Kerobokan Klod, Kuta Utara (Rabu,14/12) yang dihadiri pula oleh Camat Kuta Utara I Putu Eka Permana, S.STP,MM, Lurah Kerobokan Klod I Made Wistawan,</span></span></span> <span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:">SE, Kepala BPP, Kaling dan Klian Banjar Adat Kuwum. </span></span></span></span></span></span></p>
<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:"> Menurut Wijana, curah hujan tinggi yang berpengaruh terhadap turunnya produksi, munculnya serangan hama dan meningkatnya kebutuhan menjadi pemicu naiknya harga cabai setiap awal tahun, untuk itu pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan berbagai kegiatan seperti pengembangan cabai seluas 5 hektar, kampung cabai 20 hektar, denplot cabai produksi lipat ganda (proliga), bantuan 30 ribu bibit cabai kepada subak, kegiatan Matanabe dan didukung program ketahanan pangan di masing-masing desa serta pengembangan cabai swadaya oleh petani.</span></span></span></span></span></span></p>
<p style="text-align:justify; margin:0cm 0cm 8pt"><span style="font-size:11pt"><span style="line-height:107%"><span sans-serif="" style="font-family:Calibri,"><span lang="IN" style="font-size:12.0pt"><span style="line-height:107%"><span arial="" style="font-family:"> Tema yang diangkat dalam kegiatan Matanabe kali ini adalah “Dari Pekarangan untuk Keluarga Sejahtera”. Adapun bibit cabai yang diserahkan kepada warga banjar Kuwum dan Muding Klod berjumlah 4000 pohon cabai dalam polybag dan pupuk organik yang bertujuan untuk mendorong masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan pekarangan dengan menanam tanaman yang produktif dan mudah dirawat seperti cabai, tomat dan terong minimal untuk kebutuhan rumah tangga sehari-sehari. </span></span></span></span></span></span></p>
ANTISIPASI KENAIKAN HARGA CABAI, DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BADUNG KEMBALI LUNCURKAN MASYARAKAT TANAM CABAI (MATANABE)