KADIS PERTANIAN DAN PANGAN BERSAMA TIM KESEHATAN HEWAN MELAKUKAN PEMBINAAN KEPADA WARGA DAN DOG LOVER DI KAWASAN KUTA SELATAN

  • 2022-10-16 19:01:44
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 562 Pengunjung
KADIS PERTANIAN DAN PANGAN BERSAMA TIM KESEHATAN HEWAN MELAKUKAN PEMBINAAN KEPADA WARGA DAN DOG LOVER DI KAWASAN KUTA SELATAN

Jelang Pertemuan G20 Di Bali

Warga Dihimbau Ikat dan Kandangkan Anjingnya

                Untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada para peserta pertemuan G20 dan wisatawan yang berkunjung ke kawasan Nusa Dua, warga dihimbau dan dimohon dukungannya untuk ikut berkontribusi mensukseskan pertemuan tersebut dengan cara menjaga hewan peliharaannya khususnya anjing agar tidak berkeliaran ditempat-tempat umum apalagi sampai menggigit pengunjung tempat wisata akan sangat merugikan citra Bali.

                Kadis Pertanian dan Pangan Kab. Badung I Wayan Wijana, S.Sos, M.Si mengungkapkan hal itu usai melaksanakan pembinaan kepada warga dan komunitas penyayang anjing (Dog Lover) di  Desa Ungasan, Jumat (14/10) lalu. Turut hadir dalam pembinaan Camat Kuta Selatan Ketut Gde Arta bersama unsur Muspika, dog lover dan pemilik shalter.

                Menurut Wijana, wilayah Kuta Selatan termasuk zona merah rabies karena populasi HPR di wilayah ini cukup banyak sekitar 13 ribu ekor, untuk itu sejak awal tahun 2022 pihaknya sudah merancang kegiatan untuk penanganan rabies dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui KIE, gencar melakukan vaksinasi, bekerjasama dengan perkumpulan dokter hewan melakukan pengendalian populasi (Kastrasi), menghimbau warga mengikat anjingnya dan langkah terakhir akan melakukan relokasi terhadap anjing-anjing liar untuk dirawat di shalter. Upaya eliminasi hanya akan dilakukan terhadap anjing yang menunjukan gejala klinis dan positif rabies.

                Sampai saat ini sudah banyak anjing liar yang berhasil direlokasi ke tempat penampungan khususnya dari kawasan GWK, Nusa Dua dan pantai Geger. Anjing liar tersebut umumnya dibuang oleh pemiliknya dan juga ditemukan dalam keadaan sakit scabis (gudig). Setelah ditangkap anjing-anjing tersebut dibawa ke shalter untuk dirawat dan diberikan vaksinasi setelah sehat umumnya anjing tersebut banyak diadopsi oleh warga dan turis asing. Kendala yang dihadapi adalah kebiasaan warga memelihara anjing dengan cara dilepasliarkan dan banyak kawasan semak belukar sebagai tempat sembunyi dan sarang kawanan anjing liar menyulitkan petugas untuk melakukan relokasi.


Media


KADIS PERTANIAN DAN PANGAN BERSAMA TIM KESEHATAN HEWAN MELAKUKAN PEMBINAAN KEPADA WARGA DAN DOG LOVER DI KAWASAN KUTA SELATAN 

  • 2022-10-16 19:01:44
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 562 Pengunjung