Mangupura, 01/04/2022 - Kabupaten Badung terdaftar dalam Indikasi Geografis sebagai komoditas perkebunan unggulan yang menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas dan telah diakui sebagai kopi grade A (khusus) dari Badan Litbang Kopi dan Kakao Jember.
Kementrian Pertanian melalui BPTP Bali memberikan bantuan 10 ribu bibit kopi untuk meningkatkan luas tanam dan produksi kopi yang disalurkan melalui Subak Abian Giri Mertayasa yang bertempat di Banjar Anuman, Desa Plaga, Kecamatan Petang.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, S.Sos., M.Si. mengungkapkan sebelum pandemi, produk kopi dari Badung sudah masuk di beberapa hotel berbintang di Bali, bahkan menembus pasar ekspor di Dubai, Jerman, dan Belanda. Guna meningkatkan kualitas dan produksi kopi, telah dilakukan upaya melalui kegiatan peremajaan kopi seluas 500 hektar tahun 2019 dan rencananya 300 hektar pada tahun 2023 dari dana APBN. Dilakukan juga pengendalian hama, kegiatan berdampingan dan pemberian bantuan alat pengolahan hasil serta membantu promosi dan pemasaran.
Sudah tercatat saat ini luas tanam kopi sekitar 1.797,82 hektar yang terdiri dari 1.434 hektar kopi Arabika dan 363,82 Ha Robusta, dan digeluti 4.288 orang petani dengan produksi 674,15 ton/tahun. Menurut beliau, bantuan 10 ribu bibit kopi arabika Kopyol ini diharapkan akan bisa menambah luas tanam dan mampu meningkatkan peremajaan kopi yang saat ini sudah banyak yang mulai tua untuk meningkatkan produksi yang mulai mengalami penurunan karena adanya penggantian komoditas diluar tanaman kopi oleh petani.
Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr I Made Rai Yasa mengatakan, daerah Badung Utara khususnya Kecamatan Petang memiliki ketinggian yang sangat cocok untuk mengembangkan komoditi kopi dan hortikultura. Peluang pasar kopi didalam negeri dan ekspor sebenarnya masih sangat potensial. Untuk itu, pihaknya mengusulkan berbagai kegiatan ke pusat untuk meningkatkan pembangunan pertanian di Badung salah satunya dengan bantuan bibit kopi arabika kopyol ini. Dipilihnya subak abian Giri Mertayasa ini karena krama subak sangat antusias dan luas lahan subak mencapai 400 hektar sangat memungkinkan untuk pengembangan tanaman kopi dengan sistem tumpang sari atau terintegrasi dengan peternakan yang menguntungkan petani.
Media
2022-04-04 06:56:29
Oleh: badungkab
Dibaca: 663 Pengunjung
<p style="text-align: justify;"><strong>Mangupura</strong>, 01/04/2022 - Kabupaten Badung terdaftar dalam Indikasi Geografis sebagai komoditas perkebunan unggulan yang menghasilkan kopi dengan cita rasa yang khas dan telah diakui sebagai kopi grade A (khusus) dari Badan Litbang Kopi dan Kakao Jember.</p>
<p style="text-align: justify;">Kementrian Pertanian melalui BPTP Bali memberikan bantuan 10 ribu bibit kopi untuk meningkatkan luas tanam dan produksi kopi yang disalurkan melalui Subak Abian Giri Mertayasa yang bertempat di Banjar Anuman, Desa Plaga, Kecamatan Petang.</p>
<p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung, I Wayan Wijana, S.Sos., M.Si. mengungkapkan sebelum pandemi, produk kopi dari Badung sudah masuk di beberapa hotel berbintang di Bali, bahkan menembus pasar ekspor di Dubai, Jerman, dan Belanda. Guna meningkatkan kualitas dan produksi kopi, telah dilakukan upaya melalui kegiatan peremajaan kopi seluas 500 hektar tahun 2019 dan rencananya 300 hektar pada tahun 2023 dari dana APBN. Dilakukan juga pengendalian hama, kegiatan berdampingan dan pemberian bantuan alat pengolahan hasil serta membantu promosi dan pemasaran.</p>
<p style="text-align: justify;">Sudah tercatat saat ini luas tanam kopi sekitar 1.797,82 hektar yang terdiri dari 1.434 hektar kopi Arabika dan 363,82 Ha Robusta, dan digeluti 4.288 orang petani dengan produksi 674,15 ton/tahun. Menurut beliau, bantuan 10 ribu bibit kopi arabika Kopyol ini diharapkan akan bisa menambah luas tanam dan mampu meningkatkan peremajaan kopi yang saat ini sudah banyak yang mulai tua untuk meningkatkan produksi yang mulai mengalami penurunan karena adanya penggantian komoditas diluar tanaman kopi oleh petani.</p>
<p style="text-align: justify;">Sementara itu Kepala BPTP Bali Dr I Made Rai Yasa mengatakan, daerah Badung Utara khususnya Kecamatan Petang memiliki ketinggian yang sangat cocok untuk mengembangkan komoditi kopi dan hortikultura. Peluang pasar kopi didalam negeri dan ekspor sebenarnya masih sangat potensial. Untuk itu, pihaknya mengusulkan berbagai kegiatan ke pusat untuk meningkatkan pembangunan pertanian di Badung salah satunya dengan bantuan bibit kopi arabika kopyol ini. Dipilihnya subak abian Giri Mertayasa ini karena krama subak sangat antusias dan luas lahan subak mencapai 400 hektar sangat memungkinkan untuk pengembangan tanaman kopi dengan sistem tumpang sari atau terintegrasi dengan peternakan yang menguntungkan petani.</p>