Dampingi Petani POPT dan PPL Melaksanakan Kegiatan Spot Stop Wereng Coklat di Subak Cangi Selatan, Sembung, Mengwi
2020-07-03 10:35:00
Oleh: diperpa
Dibaca: 526 Pengunjung
Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, khususnya di Indonesia. Serangga yang bentuknya kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga dapat menyebarkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa.
Menyikapi hal tersebut, POPT Kecamatan Mengwi bersama dengan PPL dan Petani melaksanakan kegiatan SPOT STOP. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah menyebarkan wereng coklat ke pertanaman petani yang lainnya.
Kegiatan ini juga dilakukan untuk menindak lanjuti laporan dari Pekaseh subak Cangi Selatan Desa Sembung Kecamatan Mengwi bahwa terdapat tanaman padi Varietas Hibrida Mapan 05 yang terserang hama Wereng Coklat seluas kurang lebih 0,02 Ha.
I Made Winantara SP, POPT Kecamatan Mengwi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Wereng Coklat adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan.
Wereng Coklat ini menyerang tanaman padi pada umur 15 HST dan gejala serangan baru akan nampak atau terlihat pada saat 20-40 HST. "Wereng coklat tidak hanya menghisap cairan pada batang padi, tetapi yang lebih berbahaya wereng coklat juga menularkan virus lain pada tanaman padi, sehingga tanaman padi terjangkit virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa.
Pada fase tanaman muda tanaman padi yang diserang (cairan selnya dihisap), tanaman padi akan muncul gejala menguning, mengering lalu kemudian mati. Sedangkan pada fase tanaman yang sudah tua (sudah keluar malai) serangan wereng coklat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau kopong
Lebih jauh Winantara menjelaskan, untuk pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara, penggiliran varietas antar musim, Pelestarian musuh alami dan penggunaan pestisida.
Dengan adanya gerakan pengendalian ini diharapkan masyarakat setempat bisa mengerti tentang siklus hidup Wereng Coklat, sehingga bisa dikendalikan sebelum tanaman mengering/hopper burn yang bisa menyebabkan gagal panen serta bisa mengaplikasikan pestisida dengan benar sehingga bisa memberi dampak yang maksimal dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.
“Tetapi penggunaan pestisida tidak boleh terus menerus digunakan dengan alasan Musuh Alami bisa ikut mati, sehingga hama menjadi merajalela karena telur-telur hama tidak mati sehingga akan menjadi ledakan serangan hama," POPT Kec. Mengwi (I Made Winantara, SP.)
Media
2020-07-03 10:35:00
Oleh: badungkab
Dibaca: 526 Pengunjung
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Wereng coklat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, khususnya di Indonesia. Serangga yang bentuknya kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga dapat menyebarkan virus kerdil rumput dan kerdil hampa.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Menyikapi hal tersebut, POPT Kecamatan Mengwi bersama dengan PPL dan Petani melaksanakan kegiatan SPOT STOP. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah menyebarkan wereng coklat ke pertanaman petani yang lainnya.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Kegiatan ini juga dilakukan untuk menindak lanjuti laporan dari Pekaseh subak Cangi Selatan Desa Sembung Kecamatan Mengwi bahwa terdapat tanaman padi Varietas Hibrida Mapan 05 yang terserang hama Wereng Coklat seluas kurang lebih 0,02 Ha.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">I Made Winantara SP, POPT Kecamatan Mengwi dalam kesempatan tersebut menjelaskan bahwa Wereng Coklat adalah salah satu hama padi yang paling berbahaya dan merugikan.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Wereng Coklat ini menyerang tanaman padi pada umur 15 HST dan gejala serangan baru akan nampak atau terlihat pada saat 20-40 HST. "Wereng coklat tidak hanya menghisap cairan pada batang padi, tetapi yang lebih berbahaya wereng coklat juga menularkan virus lain pada tanaman padi, sehingga tanaman padi terjangkit virus kerdil rumput dan virus kerdil hampa.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Pada fase tanaman muda tanaman padi yang diserang (cairan selnya dihisap), tanaman padi akan muncul gejala menguning, mengering lalu kemudian mati. Sedangkan pada fase tanaman yang sudah tua (sudah keluar malai) serangan wereng coklat menyebabkan pertumbuhan tanaman terhenti dan menyebabkan bulir padi menjadi hampa atau kopong</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Lebih jauh Winantara menjelaskan, untuk pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara, penggiliran varietas antar musim, Pelestarian musuh alami dan penggunaan pestisida.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">Dengan adanya gerakan pengendalian ini diharapkan masyarakat setempat bisa mengerti tentang siklus hidup Wereng Coklat, sehingga bisa dikendalikan sebelum tanaman mengering/hopper burn yang bisa menyebabkan gagal panen serta bisa mengaplikasikan pestisida dengan benar sehingga bisa memberi dampak yang maksimal dan kelestarian lingkungan tetap terjaga.</span></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial, Helvetica, sans-serif;"><span style="font-size: 16px;">“Tetapi penggunaan pestisida tidak boleh terus menerus digunakan dengan alasan Musuh Alami bisa ikut mati, sehingga hama menjadi merajalela karena telur-telur hama tidak mati sehingga akan menjadi ledakan serangan hama," POPT Kec. Mengwi (I Made Winantara, SP.)</span></span></p>
Dampingi Petani POPT dan PPL Melaksanakan Kegiatan Spot Stop Wereng Coklat di Subak Cangi Selatan, Sembung, Mengwi