Daging adalah bahan pangan asal hewan sebagai produk hasil peternakan yang bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh manusia seperti protein, lemak, mineral dan vitamin, namun dilain pihak daging mempunyai sifat mudah rusak sehingga perlu dilakukan cara untuk memperpanjang masa penyimpannya.
Cara penanganan pasca panen hasil peternakan yang baik agar menghasilkan pangan bermutu, aman dan layak dikonsumsi adalah dengan peningkatan nilai tambah produk peternakan yang berkorelasi positif terhadap pendapatan peternak sehingga pendekatan pembangunan peternakan diarahkan pada pengembangan produk olahan.
Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung bekerjasama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali pada hari Selasa, 21 Agustus 2018 mengadakan Bimbingan Teknis Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan di Bale Banjar Pempatan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi.
Bimtek yang diberikan berupa pembuatan bakso. Bimtek diikuti oleh pengurus kelompok wanita tani, yakni : KWT. Sari Merta Pertiwi, Br. Pempatan, Ds. Sembung, Kec. Mengwi; KWT. Anyar sari, Br. Anyar, Ds. Sembung, Kec. Mengwi; KWT. Pala sari, Br.Dangin Bingin, Ds. Sembung, Kec. Mengwi; KWT. Boga Sari Utama, Br. Taman, Ds. Darmasaba, Kec. Abiansemal. Peserta Bintek ini dipandu oleh narasumber dari Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kab. Badung dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali (Kabid. Kesehatan Hewan dan PPS).
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung yang dalam hal ini diwakili oleh kepala bidang Produksi Peternakan, mengungkapkan Bimtek Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan ini dimaksudkan untuk memanfaatkan sumberdaya manusia dan produk peternakan lokal agar bisa menjadi produk unggulan daerah yang mampu bersaing.
Sasaran dari bintek ini meningkatkan wawasan, pengetahuan teknis dan manajerial kelompok wanita tani dalam pengolahan dan pemasaran bahan pangan hasil peternakan; meningkatnya jumlah dan jenis produk peternakan yang dipasarkan serta tersebarnya teknologi pengolahan hasil peternakan kepada masyakarat.
Pada kesempatan tersebut kepala Bidang UKM Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan Kabupaten Badung menjelaskan bahwa kelompok wanita tani harus memiliki jiwa pengusaha dan Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan siap memfasilitasi produk kelompok masuk pasar, swalayan, dan toko modern asal produknya berkualitas dan kontinu.
Kepala Bidang Keswan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali menjelaskan bahwa proses pengolahan hasil peternakan wajib mengikuti standar higienitas yang telah ditentukan sehingga dapat diterima di pasar swalayan dan kedepannya semua produk olahan peternakan prosesnya harus memiliki NKV ( Nomor Kode Veteriner ).
Dalam Bintek tersebut tidak hanya diberikan teori saja, tetapi dalam kesempatan tersebut mereka juga langsung praktek pembuatan bakso yang langsung dipandu oleh Ibu Listyawati (Disnakkeswan Prov.Bali). Dengan gayanya yang lucu dan interaktif mengajak peserta untuk membagi menjadi 4 kelompok. Masing-masing kelompok diberikan tugas untuk membuat bakso dengan bahan-bahan sebagai berikut : daging ayam+bumbu; daging ayam+bumbu+kanji; daging ayam+bumbu+telur; daging ayam+bumbu+kanji+telur.
Di akhir kegiatan, setiap kelompok diberikan kesempatan untuk mempresentasikan hasil olahannya. Dari keempat bakso olahan tersebut setelah dicicipi, kelompok wanita tani sepakat mengatakan bahwa bakso yang enak adalah bakso dengan bahan daging ayam+bumbu+ kanji.
Bimtek berjalan dengan lancar dan diharapkan apa yang disampaikan dapat dipraktekkan oleh para peserta untuk kedepannya agar kegiatan pengolahan hasil peternakan juga menghasilkan nilai jual guna membantu peningkatan ekonomi khususnya bagi kelompok wanita tani di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali.
Disamping itu juga dengan adanya kegiatan mengolah hasil peternakan ini semakin meningkatkan ketrampilan para ibu-ibu kelompok wanita tani dalam memajukan hasil olahan produk lokal.
Foto Galery Klik disini
Media
- 2018-09-05 01:30:00
- Oleh: badungkab
- Dibaca: 511 Pengunjung