Sosialisasi mengenai bahaya rabies tidak berhenti dan terus kami lakukan," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Drh. I Gede Asrama, MMA di Carangsari, Minggu 29/07/2018.
Sosialisasi tidak bisa berhenti karena hewan pembawa rabies baik anjing, kucing, dan kera setiap saat dekat dan bersentuhan dengan manusia sebagai binatang peliharaan.
Disebutkan, sosialisasi terutama ditujukan kepada masyarakat, siswa-siswi sekolah menengah atas dengan mendatangi sekolah secara terjadwal agar sosialisasi tepat sasaran, selain sosialisasi ke sekolah-sekolah, pihaknya juga meminta bantuan petugas penyuluh lapangan untuk menyampaikan informasi bahaya rabies kepada masyarakat.
"Kami sangat terbantu PPL yang memberikan penyuluhan bahaya rabies kepada masyarakat karena membuat masyarakat mengerti dan memahami bahaya penyakit itu," ucapnya.
Dikatakan, hewan pembawa rabies berpotensi menularkan virus rabies yang berasal dari gigitan maupun cakaran jika menimbulkan luka sehingga harus segera diobati dan ditangani dengan benar. Jika digigit atau terkena cakaran jangan dianggap sepele, tetapi langsung diobati dan ditangani dengan benar sehingga virusnya tidak masuk ke dalam aliran darah, penanganan yang akan dilakukan terhadap orang yang digigit hewan pembawa rabies adalah diberikan suntikan Virus Anti Rabies (VAR) oleh petugas medis di rumah sakit.
"Jika terkena gigitan atau cakaran segera bawa ke rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat sehingga bisa diberikan suntikan VAR mencegah virus masuk dalam darah," katanya.
Media
2018-07-30 09:50:00
Oleh: badungkab
Dibaca: 782 Pengunjung
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14px;">Sosialisasi mengenai bahaya rabies tidak berhenti dan terus kami lakukan," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Badung Drh. I Gede Asrama, MMA di Carangsari, Minggu 29/07/2018.<br />
<br />
Sosialisasi tidak bisa berhenti karena hewan pembawa rabies baik anjing, kucing, dan kera setiap saat dekat dan bersentuhan dengan manusia sebagai binatang peliharaan.<br />
<br />
Disebutkan, sosialisasi terutama ditujukan kepada masyarakat, siswa-siswi sekolah menengah atas dengan mendatangi sekolah secara terjadwal agar sosialisasi tepat sasaran, selain sosialisasi ke sekolah-sekolah, pihaknya juga meminta bantuan petugas penyuluh lapangan untuk menyampaikan informasi bahaya rabies kepada masyarakat.<br />
<br />
"Kami sangat terbantu PPL yang memberikan penyuluhan bahaya rabies kepada masyarakat karena membuat masyarakat mengerti dan memahami bahaya penyakit itu," ucapnya.<br />
<br />
Dikatakan, hewan pembawa rabies berpotensi menularkan virus rabies yang berasal dari gigitan maupun cakaran jika menimbulkan luka sehingga harus segera diobati dan ditangani dengan benar. Jika digigit atau terkena cakaran jangan dianggap sepele, tetapi langsung diobati dan ditangani dengan benar sehingga virusnya tidak masuk ke dalam aliran darah, penanganan yang akan dilakukan terhadap orang yang digigit hewan pembawa rabies adalah diberikan suntikan Virus Anti Rabies (VAR) oleh petugas medis di rumah sakit.<br />
<br />
"Jika terkena gigitan atau cakaran segera bawa ke rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat sehingga bisa diberikan suntikan VAR mencegah virus masuk dalam darah," katanya.</span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14px;"><img alt="" src="/assets/CKImages/images/WhatsApp Image 2018-07-30 at 7_13_05 AM.jpeg" style="width: 600px; height: 338px;" /></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14px;"><img alt="" src="/assets/CKImages/images/WhatsApp Image 2018-07-30 at 7_13_07 AM.jpeg" style="width: 600px; height: 338px;" /></span></p>
<p style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 14px;"><img alt="" src="/assets/CKImages/images/WhatsApp Image 2018-07-30 at 7_13_06 AM.jpeg" style="width: 600px; height: 338px;" /></span></p>