Manfaat dan Cara Kerja Pestisida Biorasional

  • 2018-12-18 10:55:00
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 1376 Pengunjung
Manfaat dan Cara Kerja Pestisida Biorasional

MANFAAT DAN CARA KERJA PESTISIDA BIORASIONAL

 Jarek Putradi, Penyuluh Pertanian Madya Kabupaten Badung

Biorasional adalah sejenis agensia hayati yang mengandung substansi aktif seperti bakteri, cendawan, protozoa, feromon dan ZPT. Pestisida biorasional adalah pestisida yang berasal dari alam yang sangat minim pengaruhnya terhadap manusia, lingkungan dan organisme lain yang bermanfaat.

Pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT) dengan bahan pestisida dari alam ini semakin berkembang mengingatpengendalian OPT dengan menggunakan pestisida kimiawi sering menimbulkan dampak negatif, selain dapat merusak lingkungan juga dapat memunculkan kekebalan (resistensi) dan resurgensi pada serangga. Penggunaan dosis yang berlebihan dan tidak bijaksana juga berdampak pada kesehatan manusia.

Sementara itu hama dan penyakit tanaman terus berkembang, sehingga selalu dicari alternatif pengendalian yang efektif dan ramah lingkungan. Salah satu yang dapat dijadikan alternatif untuk pengendalian penyakityakni dengan penggunaan biorasional. Dengan demikian pengendalian hama dan penyakit dengan cara ini, termasuk dalam kategori pengendalian yang ramah lingkungan.

Cara kerja molekul bahan aktif pestisida biorasional dapat sebagai biotoksin (racun), pencegahan makan (feeding detterent, antifeedant), dan penolak (repellent). Beberapa tanaman yang digunakan sebagai bahan pestisida antara lain adalah Azadirachta indica (nimba/intaran), Andropogon nardus (serai wangi), Alpinia galanga (laos), Tithonia diversifolia (kipahit), Teprosia candida (kacang babi), Nicotiana tabacum (tembakau), Melia azedarach (mindi) dan beberapa species tanaman lainnya (Meister, 1994 dalam Suryaningsih, E. dan A.W.W. Hadisoeganda, 2007).

Beberapa hasil penelitian penendalian hama dan penyakit pada tanaman pangan antara lain, pengendalian hama Thrips palmi pada tanaman kentang dengan menggunakan pestisida biorasional Phrogonal 866, 666, 466, Phronical 826, 626, 426, 846, 646, 446, Agonal 866, dan pestisida sintetis Deltametrin 2.5 EC menunjukkan bahwa semua pestisida biorasional sama efektifnya dibandingkan dengan Deltametrin 2.5 EC konsentrasi 0,25%. Hasil penelitian ini paralel dengan hasil-hasil penelitian tentang pestisida biorasional lainnya, dengan sangat kuat memberi indikasi bahwa pestisida biorasional yang berasal dari tumbuhan mampu menggantikan posisi pestisida sintetik dalam mengendalikan T. palmi untuk mengurangi penggunaan pestisida sintetik pada budidaya kentang (Suryaningsih, E., 2008).

Hadisoeganda, A. Widjaja W (2008) dalam penelitiannya menggunakan pestisida biorasional Agonal 866 dan pestisida sintetik(campuran Piretroid 25 EC dan Propineb 70 WP 0,2%),dimana kedua-keduanya diaplikasikan baik secara tunggal terus menerus maupunbergiliran untuk mengendalikan hama dan penyakit utama bawang merah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pestisida biorasional Agonal 866 yang diaplikasikan baik secara tunggal maupun digilir dengan pestisida sintetik ternyata efikasinya dalam mengendalikan penyakit bercak ungu yang disebabkan A. porri maupun serangan hama S. exigua, setara dan tidak berbeda nyata satu sama lain. Hasil penelitian ini memberikan indikasi kuat bahwa pestisida biorasional Agonal 866 dapat digunakan untuk mengantikan pestisida sintetik Piretroid 25 EC dan Propineb 70 WP untuk mengendalikan A. porri dan S. exigua pada bawang merah dalam upaya memecahkan masalah penggunaan pestisida sintetik yang berlebihan dalam pengertian mengurangi kuantum pemberian pestisida sintetik tersebut.

Penggunaan Pseudamonas fluorescens P60, Trichoderma harzianum danTrichoderma koningii baik secara tunggal maupun gabungan dapat menekan penyakit moler pada bawang merah. Pseudamonas fluorescens P60 lebih efektif dalam menekan penyakit moler dibandingkan dengan Trichoderma harzianum danTrichoderma koningii, bahkan Pseudamonas fluorescens P60 mampu menekan intensitas penyakit moler sebesar 41,96% (Santoso, S.E, dkk., 2007).

Pestisida biorasional ini disemprotkan ke seluruh bagian tanaman pada waktu pagi hari dan pada intensitas sinar matahari cerah. Interval aplikasi penyemprotan dilakukan setiap minggu. Aplikasi penyemprotan pestisida biorasional pertama dilakukan saat gejala serangan organisme pengganggu tanaman awal telah teramati.


Media


Manfaat dan Cara Kerja Pestisida Biorasional 

  • 2018-12-18 10:55:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 1376 Pengunjung