Strategi Pemasaran Produk Pertanian

  • 2018-08-27 10:30:00
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 10715 Pengunjung
Strategi Pemasaran Produk Pertanian

Pemasaran bisa dikatakan menjadi kelemahan di sektor pertanian di negara berkembang seperti Indonesia. Besarnya perbedaan harga atau margin pemasaran yang relatif besar menjadi salah satu tantangan yang banyak dijumpai pada komoditas pertanian. Karena itu, perlu adanya strategi pemasaran produk pertanian yang memberi keuntungan bagi petani.

Berikut dua hal penting dan tips dalam menentukan strategi pemasaran produk pertanian agar lebih menguntungkan.

lebih menguntungkan.

1.  Margin pemasara

Margin pemasaran merupakan biaya dan keuntungan yang diterima pedagang perantara dalam saluran pemasaran. Saluran pemasaran merupakan aliran yang dilewati suatu produk dari produsen ke konsumen.

Umumnya, semakin panjang saluran pemasaran, akan memperbesar margin pemasarannya. Sebab, lembaga pemasaran yang terlibat akan semakin banyak. Petani harus bisa memilih saluran terpendek dalam memasarkan produknya atau bisa langsung dipasarkan ke pihak konsumen akhir.

Petani akan mampu menjadi price maker atau penentu harga jika bisa memasarkan produknya langsung ke konsumen akhir karena dapat menentukan sendiri harganya. Petani akan lebih merasa diuntungkan karena bisa menentukan harga di tingkat konsumennya secara langsung.

Pada saluran ini, biaya pemasaran ditanggung oleh petani, mulai dari pemanenan, penggilingan, dan pengemasan. Dengan tidak adanya lembaga pemasaran yang terlibat, menyebabkan lebih rendahnya harga di tingkat konsumen dan petani lebih diuntungkan.

2.  Farmer’s share

Farmer’s share merupakan analisis yang berguna untuk mengetahui bagian harga yang diterima oleh petani dari harga di tingkat konsumen yang dinyatakan dalam persentase.

Dengan memerhatikan farmer’s share, petani akan lebih tahu sebenarnya berapa bagian harga yang diterimanya dibanding harga yang dibayarkan konsumen sehingga petani dapat melakukan evaluasi terhadap strategi pemasarannya. Apabila nilainya lebih mendekati 100%, berarti petani semakin tidak dirugikan.

Dengan adanya nilai farmer’s share, berarti ada pula bagian harga yang diambil oleh lembaga pemasaran yang akan menyebabkan semakin rendahnya harga di tingkat petani dan meningkatnya harga di tingkat konsumen.

Tips

Dalam mengefisienkan pemasaran produk pertanian, petani setempat dapat melakukan kerja sama yang memiliki komoditas sejenis. Kerja sama bisa berupa membentuk sentra atau gudang penjualan yang dikelola oleh kelompok petani tersebut.

Adanya sentra tersebut membuat konsumen bisa lebih mengetahui keberadaan produk dan memberi kemudahan proses jual beli dalam jumlah yang besar. Dengan demikian, petani akan menjadi price maker dalam pemasaran hasil pertaniannya dan dapat menentukan sendiri harga di tingkat konsumennya.

Selain membentuk sentra, kerja sama antarpetani setempat juga bisa membuat sistem lelang untuk memasarkan produknya. Sistem lelang akan meningkatkan harga jual produk karena lembaga pemasaran selanjutnya akan dipilih berdasarkan harga beli yang tertinggi. Dengan demikian, petani juga akan lebih mudah mendapat keuntungan dan terhindar dari permainan harga oleh tengkulak atau pengepul sehingga pemasaran produk pertanian akan lebih efisien.

 

sumber  :  pertanianku.com


Media


Strategi Pemasaran Produk Pertanian 

  • 2018-08-27 10:30:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 10715 Pengunjung