Teknik Budidaya Tanaman Kayu-kayuan

  • 2016-06-23 09:45:00
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 6853 Pengunjung
Teknik Budidaya Tanaman Kayu-kayuan

A. Jati (Tectona grandis)

1.         Rendam benih jati selama satu hari, kemudian masukan dalam karung dan tempatkan ditempat yang lembab dan gelap selama 5 hari. Pastikan bahwa benih dalam karung tetap basah, bila kurang basah agar siram.

2.         Siapkan bak tabur atau bedengan tabur.

3.         Siramlah media bak tabur atau bedengan tabur sampai media tabur menjadi lembab.

4.         Semai-kan benih di dalam bak tabur dengan cara menanamkan benih pada media tabur kemudian ditutup kembali dengan pasir. Perlu diperhatikan bahwa benih yang ditabur tidak terlalu rapat.

5.         Perhatikan kondisi kelembaban media tabur setiap hari. Perlu diingat bahwa jati menghendaki periode kering dan basah secara bergantian. Oleh sebab itu perlu mengatur, media agar sesekali dibiarkan kering untuk mempercepat perkecambahan.

6.         Tunggu sampai benih berkecambah sambil mempersiapkan media semai dalam polybag.

7.         Gunakan polybag berukuran 10 x 20 cm atau polybag yang lebih besar bila semai akan dipindah dalam waktu yang relatif lebih lama.

8.         Perhatikan benih yang dikecambahkan dibak tabur atau bedengan tabur. Bila sudah siap disapih (daun sudah muncul), siram bak tabur atau bedengan tabur sampai jenuh. Basahi pula media dalam polybag dan buat lubang untuk tempat semai yang akan dipindahkan dari bak atau bedengan tabur.

Catatan:

Seringkali benih jati berkecambah secara bertahap, oleh sebab itu tunggulah sampai semai cukup banyak untuk dipindahkan. Benih yang belumberkecambah sampai 3 bulan belum tentu benih tersebut tidak baik lagi. Bila masih cukup banyak, biarkan benih tersebut tetap di bak tabur sambil terus diperlakukan seperti sebelumnya. Benih jati bisa tetap tidur (dorman) sampai 1 tahun.

9.         Pindahkan semai dari bak tabur ke dalam polybag pada lubang tanam yang telah disiapkan.

 

B. Jati Putih/Jati Belanda(Gmelina arborea)

1.         Berbuah antara bulan April – Juli setiap tahunnya. Produksi buah berlangsung mulai umur 4 tahun. Benih yang baik berasal dari pohon berumur 7 tahun.

2.         Buah masak dipungut dari tanah di bawah pohon/tegakan. Daging buah dibuang dan biji-bijinya dijemur sampai kering.

3.         Benih berukuran panjang 1,5 – 2,5 cm berbentuk bulat lonjong. Media tumbuh yang digunaklan berupa campuran tanah, pasir, dan kompos 7 : 2 : 1. Benih akan berkecambah dalam 7 sampai dengan 15 hari setelah ditanam.

4.         Rendam benih gmelina selama satu hari.

5.         Siapkan bak tabur.

6.         Siramlah media bak tabur sampai media tabur menjadi basah.

7.         Semaikan benih di dalam bak tabur dengan mengatur agar benih yang ditabur tidak terlalu rapat.

8.         Perhatikan kondisi kelembaban media tabur setiap hari. Bila kurang lembab siram.

9.         Tunggu sampai benih berkecambah sambil mempersiapkan media semai dalam polybag.

10.      Gunakan polybag berukuran 10 x 20cmatau polybag yang lebih besar bila semai akan dipindah dalam waktu yang relatif lebih lama.

11.      Perhatikan benih yang dikecambahkan di bak tabur atau bedengan tabur. Bila sudah siap disapih (daun sudah muncul dan semai 2-3 cm tingginya), siram bak tabur atau bedengan tabur sampai jenuh. Basahi pula media dalam polybag dan buat lubang untuk tempat semai yang akan dipindahkan dari bak atau bedengan tabur.

12.      Pindahkan/sapih semai dari bak tabur ke dalam polybag pada lubang tanam yang telah disiapkan.

 

C. Ampupu (Eucalyptus urophylla)

1.         Siapkan bak tabur yang telah diisi media tabur (pasir). Jangan lupa membuat beberapa lubang kecil di dasar bak tabur.

2.         Basahi media tabur dengan air.

3.         Tebarkan benih Eucalyptus dengan merata pada bak tabur.

4.         Tutupi lagi dengan pasir secara merata sehingga benih yang ditabur tertutup dengan baik.

5.         Amati setiap hari,bila media kering siram dengan air.

6.         Jangan menyiramkan air langsung dari atas permukaan bak tabur tetapi penyiraman dilakukan dengan cara mengalirkan air pelan-pelan dari salah satu pojok bak. Biarkan air mengalir dari pojok tersebutke bagian lain. Benih Eucalyptus sangat halus penyiraman harus dilakukan dengan hati-hati agar benih tidak bergerak.

7.         Tunggu sampai benih berkecambah.

8.         Siapkan polybag untuk media semai.

9.         Setelah semai mencapai tinggi 3-5 cm (biasanya 5-7 hari setelah ditabur), semai disapih/dipindahkan ke polybag. Lakukan pemindahan dengan hati-hati. Sebelum dipindahkan media tabur lebih dulu dijenuhi air sehingga pencabutan semai mudah dilakukan.

 

 

 

D. Sengon/Albizia(Paraserianthes falcataria)

Berbunga sepanjang tahun terutama Juni-Desember, jumlah benih 40.000/kg atau 36.000/liter, dengan daya kecambah rata-rata 80%

Cara pembuatan bibit:

1.         Pembuatan bedeng tabur ukuran 1 x 5 m.

2.         Penaburan benih dilakukan bulan Agustus (umur 3 – 4 bulan)dan ditanam bulan Desember/Januari.

3.         Bedeng perlu diberi naungan dari ijuk daun kelapa/jerami.

4.         Sebelum ditabur benih perlu disiram air mendidih dengan cara menempatkan benih dibakul dan disiram air mendidih 3-4 kali, selanjutnya direndam dalam air dingin 24 jam.

5.         Selanjutnya bedeng tabur digarisidengan menggunakan potongan kayu sehingga membentuk cekungan memanjang, jarak antar garis ±15 cm.

6.         Kemudian benih yang sudah direndam air dingin ditabur pada larikan/cekungan yang telah dibuat pada bedeng tabur tadi.

7.         Setelah umur 1 – 1,5 bulan dari penaburan, maka bibit dapat langsung disapih dalam kantong plastik.

8.         Media sapih terbuat dari kompos/serbuk gergaji dicampur tanah perbandingan 3 : 2.

9.         Penyiraman dilakukan 2 kali dalam sehari (pagi dan sore), menggunakan sprayer yang halus.

10.      Selanjutnya pemeliharaan secara rutin sampai dengan bibit berumur 3 bulan, baru dipindah ke lapangan.

 

E. Johar(Casiia siamea)

Dikembangkan dengan bijinya. Bunga berbentuk tandan setiap bunga pada umumnya mempunyai 5 helai daun mahkota. Setelah bunga gugur, polong terbentuk. Setiap polong berisi 20-30 butir biji. Bila dikecambahkan pada tempat terbuka rata-rata daya kecambahnya ±70 %.

Cara pembuatan bibit :

1.         Persiapan baktabur dengan ukurandisesuaikan kebutuhan.

2.         Bak tabur dibuat dari bahan plastik berukuran 37 x 47 x 10 cm.

3.         Bak-bak tabur dilengkapi lubang-lubang pada bagian bawah untuk drainase dan menghindarkan erosi media penaburan.

4.         Isilah bak tabur dengan pasir halus yang telah digoreng dengan tebal 4-5 cm.

5.         Bak tabur yang telah diisi pasir halus disterilkan dengan tim ram henomil (0,5 – 2,0 %)

6.         Bak-bak penaburan diusahakan selalu dalam keadaan lembab dan diberi naungan untuk menghindari butir-butir air hujan yang merusak.

7.         Setelah bibit di bak penaburan berumur ±1,5 bulan siap untuk disapih ke dalam kantong plastik.

8.         Penyapihan dilakukan sebagai berikut :

-       Tanah dalam kantong plastik disiramterlebih dahulu.

-       Bibit diangkat hati-hati dan ditanam dalam polybag(akar agar tidak putus atau tertekuk).

-       Bibit dipersemaiandisiram 2 kali dalam sehari.

9.      Penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang mati, dilakukan pada saat musim hujan tahun pertama dan tahun kedua. Bibit tanaman dapat dipakai bibit yang berukuran lebih tinggi dari semula.

 

F. Mahoni(Swietenia macrophylla)

Benih yang baik diperoleh dari tegakan benih yangh telah berumur 20 tahun. Pengunduhan dilakukan apabila buahnya sudah masak, berwarna coklat tua. Untik setiap 1 kg biji yang berkualitas baik berisi kurang lebih 2.300 butir/kg. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan biji :

§   Diambil dari pohon yang pertumbuhannya baik dan jelas asal-usulnya

§   Bermutu baik, sehat, dan tidak terserang hama penyakit.

Cara pembuatan bibit :

1.         Untuk membuat bibit sebanyak 400.000 batang diperlukan 289,86 kg. Sebelum dilakukan penaburan, sayap biji digunting.

2.         Media tabur yang digunakan adalah tanah dicampur pasir dengan perbandingan 2 : 1, kemudian disaring dengan kawat saringan ukuran 2 mm.

3.         Sebelum dipakai sebaiknya media tersebut disterilkan terlebih dahulu.

4.         Untuk mencegah serangan hama penyakit, bedeng tabur dibuat setinggi ±1 m dari permukaan tanah.

5.         Penaburan benih dilakukan secara merata ke seluruh permukaan media dengan jarak 2 x 1 cm pada bedengan tabur ukuran 5 x 1 m atau 2 x 1 m.

6.         Biji ditanam tanpa sayap dengan bagian biji yang tebal di sebelah bawah. Bedeng tabur diberi naungan. Cara lain penaburan biji dapat dilakukan ke kontainer atau kantong plastik yang sudah diberi lubang-lubang kecil. Media yang digunakan sama dengan yang dipakai untuk penyapihan  bibit, tetapi diperlukan penyulaman pada kantong plastik yang bijinya tidak tumbuh. Perlakuan selayaknya sama seperti bibit yang disapih. Untuk menjaga kelembaban bedeng tabur, harus dilakukan penyiraman secara hati-hati.

7.         Benih mulai berkecambah pada hari ke 5 setelah penaburan. Pada umur 2-3 minggu atau kecambah sudah mempunyai 2-4 helai daun dan dapat dipindahkan ke kantong plastik dengan ukuran 8 x 15 cm yang telah diisi media. Media yang digunakan beragam yang pentingmedia tersebut ber-aerasi baik dan cukup mengandung hara mineral antara lain dapat berupa campuran tanah humus dan pasir atau tanah mineral, kompos, dan pasir. Komposisi yang umum dipakai adalah campuran pasir, tanah, dan kompos dengan perbandingan 7 : 2 : 1.

 

 

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyapihan bibit antara lain:

§  Pencabutan semai dari bedeng tabur harus hati-hati dan akar tidak boleh patah/rusak.

§  Semai ditanam dalam kantong plastik atau kontainer lain berdiri tegak dan akar jangan sampai melipat.

§  Semai terhindar dari luka.

§  Penyapihan dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan dilakukan di bawah naungan (sarlon).

 

8.      Bibit siap ditanam setelah berumur ±6 bulan. Ukuran tinggi bibit ±25 cm (dari pangkal batang sampai ujung daun), bagian batang bibit berkayu, diameter bibit > 2 mm, sehat, dan segar. Dalam kasus tertentu dapat ditanam dengan menggunakan bibit berupa stump (panjang 20-40 cm) atau bibit puteran dengan tinggi 25 cm. Pembuatan stump dilakukan di persemaian. Bibit yang digunakan untuk pembuatan bibit stump yaitu bibit yang sudah mencapai tinggi 50 cm.

(Probo Raharjo, S.Hut)


Media


Teknik Budidaya Tanaman Kayu-kayuan 

  • 2016-06-23 09:45:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 6853 Pengunjung