Teknologi Salibu : Tanam Padi Sekali, Panen Lebih Tiga Kali di Subak Mungkagan

  • 2018-08-15 09:30:00
  • Oleh: diperpa
  • Dibaca: 3502 Pengunjung
Teknologi Salibu  :  Tanam Padi Sekali, Panen Lebih Tiga Kali di Subak Mungkagan

Mengwi - Budidaya padi Salibu diterapkan di Subak Mungkagan, Desa Sembung, Kecamatan Mengwi dengan luas lahan sekitar 1 Hektar untuk dapat memacu peningkatan produksi padi dengan meningkatkan IP (indekpertanaman).

Untuk memacu peningkatan produksi beras nasional di perlukan beberapa strategi antara lain  :

1. Perluasan areal tanam dengan mencetak sawah baru,

2. Peningkatan produktivitas lahan dan

3. Perluasan areal panen melaluipeningkatan IP (indeks panen).

 

Beberapa keuntungan budidaya salibu diantaranya adalah umurnya relatif lebih pendek, kebutuhan air lebih sedikit, biaya produksi lebih rendah karena penghematan dalam pengolahan tanah,penanaman,penggunaan bibit dan kemurnian genetik lebih terpelihara.

Pertumbuhan tunas-tunas terjadi salah satunya karena adanya perlakuan pemangkasan. Tinggi pemangkasan batang menentukan jumlah mata tunas yang ada untuk pertumbuhan ulang, maka tinggi pangkasan berpengaruh terhadap kemampuan pembentukan tunas salibu.

Budidaya padi salibu adalah salah satu inovasi teknologi untuk memacu produktivitas/ peningkatan produksi. Pada budidaya padi salibu ada beberapa faktor yang berpengaruh antara lain;

1)  Tinggi pemotongan batang sisa panen,

2)  Varietas,

3)  Kondisi air tanah setelah panen,dan

4)  Pemupukan.

Padi Salibu merupakan tanaman padi yang tumbuh lagi setelah batang sisa panen ditebas/dipangkas, tunasakan muncul dari buku yang ada di dalam tanah tunas ini akan mengeluarkan akar baru sehingga suplay hara tidak lagi tergantung pada batang lama,tunas ini bisa membelah atau bertunas lagi seperti padi tanaman pindah biasa, inilah yang membuat pertumbuhan dan produksinya sama atau lebih tinggi dibanding tanaman pertama (ibunya).

Padi salibu berbeda dengan padi ratun, ratun adalah padi yang tumbuh dari batang sisa panen tanpa dilakukan pemangkasan batang. tunas akan muncul pada buku palingatas, suplay hara tetap dari batang lama. Pertumbuhan tunas setelah dipotong sangat dipengaruhi oleh ketersedian air tanah, dan pada saat panen sebaiknya kondisi air tanah dalam keadaan kapasitas lapang.

Untuk mengimbangi kebutuhan unsur hara pada masa pertumbuhan anakan padi. salibu perlu pemupukan yang cukup,terutama hara nitrogen. Unsur nitrogen merupakan komponen utama dalam sintesis protein, sehingga sangat dibutuhkan pada fase vegetatif tanaman, khususnya dalam proses pembelahan sel. Tanaman yang cukup mendapatkan nitrogen memperlihatkan daun yang hijau tua dan lebar, fotosintesis berjalan dengan baik,unsur nitrogena dalah faktor penting untuk produktivitas tanaman.

Budidaya salibu akan meningkatkan indek panen karena,tidak lagi melakukan pengolahan tanah,persemaian dan tanam, sehingga rentang waktu produksi lebih pendek. Budidaya ini secara tidak lansung juga dapat menanggulangi keterbatasan varietas unggul, karena pertumbuhan tanaman selanjutnya terjadi secara vegetative maka mutu varietas tetap sama dengan tanaman pertama. Budidaya padi salibu akan lebih ekonomis sekitar 45 %dibanding budidaya tanam pindah,hal inilah yang meningkatkan pendapatan petani.


Media


Teknologi Salibu  :  Tanam Padi Sekali, Panen Lebih Tiga Kali di Subak Mungkagan 

  • 2018-08-15 09:30:00
  • Oleh: badungkab
  • Dibaca: 3502 Pengunjung