Kabupaten Badung secara geografis bentuknya menyerupai keris, dimana bagian hulunya (utara) sebagai kawasan pegunungan (hutan), dibagian tengah sebagai kawasan pertanian, sedangan dibagian hilir (selatan) merupakan kawasan pariwisata. Desa Pelaga merupakan desa yang terletak di kawasan hulu (utara) ternyata sangat cocok sebagai kawasan agribisnis untuk mengembangkan beraneka sayuran sebagai komoditas hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Salah satu tanaman sayuran yang sedang berkembang adalah tanaman asparagus.

Kabupaten Badung mempunyai komitmen untuk membangun wilayah Badung utara sebagai sentra agribisnis untuk menunjang sektor pembangunan kepariwisataan di Badung selatan. Asparagus merupakan sayuran yang dikonsumsi adalah bagian batang muda atau tunasnya. Sayuran ini termasuk jenis sayuran mahal yang biasa tersedia di restoran dan hotel yang biasa dinikmati oleh masyarakat luar negeri sebagai tamu hotel, sehingga dapat meningkatkan devisa dan keuntungan bagi petani. Tanaman asparagus (Asparagus officinalis) merupakan tanaman tahunan yang memiliki batang dalam tanah (rhizoma) yang akan menunmbuhkan rebung. Sementara batang yang tampak di luar tanah merupakan tempat tumbuhnya cabang, ranting, dan daun yang bentuknya seperti jarum secara sepintas mirip dengan tanaman cemara. Tinggi tanaman asparagus hanya sekitar 1 meter dengan diameter batang 1 cm.

Tanaman asparagus cocok dibudidayakan pada lahan dengan ketinggian 600 s.d 1700 m dpl. Perkembang biakannya dilakukan dengan cara vegetatip dengan kultur jaringan, anakan yang berasal dari tunas dan secara generatip dari biji. Pertumbuhan yang terbaik adalah bibit yang berasal dari biji (generatip). Minat petani untuk pengembangan tanaman asparagus di Desa Pelaga setiap tahunnya berkembang. Diharapkan kedepannya agar Badung utara sebagai sentra sayur disamping asparagus merupakan ikon sayur Kabupaten Badung.

Simbaryadnya (PP.Madya Distanbunhut Badung).